5 istana di korea selatan
Gyeonghuigung
Gyeonghuigung | |
---|---|
Gerbang Sungjeongmun di Istana Gyeonghui. | |
Korean name | |
Hangul | 경희궁 |
Hanja | 慶熙宮 |
Alihaksara yang Disempurnakan | Gyeonghuigung |
McCune–Reischauer | Kyŏng-hŭi-gung |
Pada masa-masa akhir Dinasti Joseon, Istana Gyeonghui adalah istana sampingan untuk raja dan lokasinya terletak di sebelah barat Seoul. Istana ini seringkali disebut Seogwol (Istana di Sebelah Barat). Istana sampingan berfungsi sebagai tempat pindahnya raja ketika terjadi keadaan darurat.
Sekitar 10 orang raja Joseon dari Raja Injo sampai Raja Cheoljong pernah mendiami istana ini. Istana yang dibangun dengan harmonis bersama topografi gunung di sekelilingnya ini memiliki arsitektur yang memperlihatkan keindahan elemen-elemen khas Korea. Dahulu istana ini bahkan memiliki jembatan yang menghubungkannya dengan Istana Deoksu. Bangunan utamanya terbagi atas bangunan Sungjeongjeon dan Jajeongjeon dan ruang tidur Yungbokjeon dan Hoesangjeon.
Gyeongbokgung
Gyeongbokgung | |
---|---|
Hangul | 경복궁 |
Hanja | 景福宮 |
Alihaksara yang Disempurnakan | Gyeongbokgung |
McCune–Reischauer | Kyŏngbokkung |
Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang di tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.
Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Ruangan Tahta.
Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.
Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya.
Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali. Saat ini gerbang masuk istana (Gwanghwamun) sedang direnovasi untuk dibuat kembali seperti pada asalnya dan diperkirakan selesai tahun 2009.
Istana kepresidenan Cheong Wa Dae
Taman belakang istana pernah digunakan sebagai tempat kediaman Gubernur jenderal selama masa penjajahan Jepang. Dengan berdirinya Republik Korea tahun 1948, Presiden Syngman Rhee menggunakannya sebagai kantor dan tempat kediaman. Pada tahun 1993, setelah presiden Kim Young-sam dipilih jadi presiden Korea Selatan, rumah kediaman Gubernur Jenderal tersebut dihancurkan untuk menghilangkan simbol penjajahan Jepang atas Korea.Galeri
Deoksugung
Deoksugung | |
---|---|
Hangul | 덕수궁 |
Hanja | 德壽宮 |
Alihaksara yang Disempurnakan | Deoksugung |
McCune–Reischauer | Tŏksugung |
Sebagai tambahan bangunan, di dalam area kompleks juga terdapat museum seni, kebun raya dan patung raja Sejong.
Sejarah
Istana Deoksu awalnya didirikan untuk kediaman Pangeran Wolsan, kakak kandung raja Seongjeong. Istana ini menjadi tempat kediaman anggota keluarga kerajaan selama masa Perang Tujuh Tahun antara dinasti Joseon dengan Jepang setelah semua istana dibakar habis dalam serbuan Jepang tahun 1592. Raja Seonjo adalah raja pertama dari dinasti ini yang menempati istana Deoksu. Raja Gwanghaegun dilantik jadi raja pada tahun 1608 di istana ini dan menamakannya Gyeongun-gung pada tahun 1611. Setelah istana resmi Changdeokgung dibangun lagi di tahun 1618, Istana Deoksu digunakan sebagai isatana sampingan selama 270 tahun dan dinamakan "Seogung" (Istana Barat).Pada tahun 1897, setelah terjadi insiden Raja Gojong mengungsi ke Kedutaan Besar Rusia, ia kembali lagi ke istana ini dan menamakannya lagi dengan Gyeongun-gung. Ia memperbanyak fasilitas dan meneruskan hidupnya di sini ketika tahta rajanya ia serahkan pada putranya, Sunjong. Istana ini lalu dinamakan Deoksugung, sebagai harapan rakyat untuk panjang umur Raja Gojong.
Pustaka
- Yoon, Jong-Soon. Beautiful Seoul (Sung Min Publishing House, Seoul 1992)
Galeri
Changgyeonggung
Changgyeonggung | |
---|---|
Korean name | |
Hangul | 창경궁 |
Hanja | 昌慶宮 |
Alihaksara yang Disempurnakan | Changgyeonggung |
McCune–Reischauer | Ch'anggyŏnggung |
Raja Sejong yang Agung dari Dinasti Joseon kemudian menambahkan beberapa bangunan istana untuk ayahandanya Raja Taejong dan disebut dengan Istana Sugang (Suganggung), namun pada tahun 1483 direnovasi dan diperluas oleh Raja Seongjeong. Istana ini mengalami kehancuran pada saat Invasi Jepang ke Korea tahun 1592, namun setelah itu dipulihkan lagi.
Pada masa kolonial Jepang, pemerintah Jepang menambahkan kebun binatang, kebun raya dan museum di dalam kompleksnya. Pada tahun 1983 kebun binatang dan kebun raya dihilangkan. Saat ini beberapa tempat bersejarah yang terdapat di Istana Changgyeong adalah:
- Gerbang Honghwamun - kemungkinan dibangun tahun 1484 oleh Raja Seongjong, namun musnah terbakar dalam Invasi Jepang tahun 1592, dan dibangun kembali tahun 1616 di masa pemerintahan Raja Gwanghaegun.
- Jembatan Okcheongyo - dibangun tahun 1483; memiliki panjang 9,9 meter dan lebar 6,6 meter dengan kaki yang melengkung.
- Myeongjeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1484, namun terbakar dan musnah pada saat Invasi Jepang tahun 1592, lalu dibangun kembali pada tahun 1616. Myeongjeongjeon hanya berlantai 1 dengan atap yang saling bersusun.
- Sungmundang - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1830 untuk Raja Sunjo; Raja Yeongjo mengadakan berbagai ujian kenegaraan di sini.
- Paviliun Haminjeong - dibangun tahun 1633.
- Gyeongchunjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1483, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834. Raja Jeongjo dan Raja Heonjong dilahirkan di tempat ini.
- Hwangyeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1484 pada masa kekuasaan Raja Seongjong, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834.
- Tongmyeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang juga dibangun tahun 1484 pada masa kekuasaan Raja Seongjong, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834.
- Kolam Chundangji - dibuat pada tahun 1909, dengan sebuah pulau yang luasnya 366 meter persegi dan sebuah jemabtan ditambahkan pada tahun 1984. Kolam yang terkecil luasnya 1.107 meter persegi dan yang terbesar luasnya 6.483 meter persegi.
[sunting] Galeri
Changdeokgung
Changdeokgung | |
---|---|
Hangul | 창덕궁 |
Hanja | 昌德宮 |
Alihaksara yang Disempurnakan | Changdeokgung |
McCune–Reischauer | Ch'angdŏkkung |
Changdeokgung pernah didiami banyak raja Dinasti Joseon dan mewarisi elemen-elemen dari masa Tiga Kerajaan yang tidak dimasukkan dalam pembangunan arsitektur Gyeongbokgung. Salah satu elemen tersebut adalah menyatunya Istana Changdeok dengan topografi alam sehingga terlihat sangat harmonis.
very 1000x bagus
BalasHapus